Tuesday 20 August 2013



Seperti apa bagian dalam peluru? Fotografer Austria Sabine Pearlman menunjukkannya pada kita menggunakan teknik Cross-Sections, yakni memotong setengah bagian amunisi hingga terlihat bagian dalamnya.

                        

Sebagai fotografer yang mengenyam pendidikan di Otis College of Art and Design dan berdomisili di Los Angeles, California, Sabine melakukan rangkaian foto bulan Oktober 2012 lalu di sebuah bunker peninggalan Perang Dunia II di Swiss.

Pemotongan peluru dilakukan oleh seorang spesialis amunisi, dan menurut Sabine ada sekitar 900 spesimen amunisi pada proyeknya kali ini.



Sumber :http://www.yume-yomi.com/83976/ingin-tahu-bagian-dalam-peluru-lihat-galeri-foto-ini/

Monday 15 July 2013

Posted by About Me On 16:08 No comments

9 Kesalahan Desainer Dalam Membuat Logo

Bagaimana, Sribuddies? Sudah siap untuk ikut kontes membuat logo di Sribu? Yakin kalau karya kalian paling bagus? Yakin karya kalian tidak memiliki kesalahan? Nah Sribuddies, jangan sampai desain logo yang kalian cinta dan banggakan menjadi alasan penghancur karir kalian sebagai desainer. Tidak sedikit desainer yang karirnya hancur karena membuat logo dengan tidak benar. Pastinya sribuddies tidak mau menjadi salah satunya dong? Untuk itu, kalian harus memperhatikan cara-cara membuat logo dengan baik. Kali ini, Sribu ingin sharing tentang 9 kesalahan desainer dalam membuat logo supaya menambah ilmu sribuddies.
1.    Merancang tanpa briefing
Ini terdengar sangat salah dalam banyak tingkatan, karena terkadang desain muncul tiba-tiba dalam otak Anda, dan Anda tinggal mengikuti arahnya saja. Tetapi ternyata itu salah loh. Dan secara tidak sadar hampir semua desainer melakukannya. Padahal briefing sangat berguna untuk membantu desainer dalam mengetahui apa yang mereka butuhkan untuk merancang, dan bagaimana mereka perlu untuk merancang itu. Briefing juga memiliki peran penting dalam menentukan hubungan desainer dengan klien. Tanpa itu, desainer akan kewalahan oleh jumlah kebebasan desain, dan klien tidak akan tahu apa yang diharapkan dari proyek tersebut.
2.    Merancang untuk diri sendiri
mendesain logo
 Tidak sedikit desainer merancang untuk dirinya sendiri, karena hal itu mudah dilakukan. Desain dapat dengan mudah menjadi pengalaman yang sangat pribadi dan penuh gairah. Padahal, seharusnya desainer tetap berfokus untuk siapa logo itu diciptakan. Itu adalah pelajaran keras untuk para desainer agar tetap dalam jalurnya saat membuat logo. Anda harus memahami siapa target audience logo Anda, kemudian mempelajari semua hal tentangnya. Lebih baik lagi, jika Anda berinteraksi dengan mereka, sehingga Anda mengetahui apa yang mereka inginkan. Dan mengimplementasikannya kedalam proses desain Anda.
3.    Tidak memahami USP klien
Setiap bisnis memiliki USP sendiri (unique selling point). hal itu adalah salah satu hal yang paling penting untuk diingat ketika membuat logo. Contohnya saja a secret formula pada Coca Cola atau pun to being highly innovative pada Apple. Ini adalah bagian penting dari proses desain logo sendiri. Mengetahui apa yg USP bisnis klien, akan membantu Anda untuk menemukan sesuatu yang unik ketika merancang logo.
4.    Tidak mempertimbangkan brand positioning
mendesain logo
Source: tutor2u.net
Branding adalah sebuah konsep mencerminkan identitas inti dari merek yang yang sedang dirancang. Sedangkan Brand positioning adalah semua tentang hubungan satu merek ke merek lain atau yang sering kita sebut sebagai pesaing. Sangat penting desainer untuk memahami dan menganalisis status, kegunaan, daya tahan atau dimensi lain yang berkaitan dengan persepsi pelanggan, sebuah brand positioning didefinisikan dengan baik akan berpikir dari perspektif yang berbeda. Dengan semua itu dalam pikiran, menjadi mudah untuk melihat, bahwa logo Anda dirancang harus terlihat seperti itu milik tempat di mana merek diposisikan. Berpikir tentang hal itu akan meningkatkan kemungkinan logo Anda menerima persepsi positif dari pelanggan.
 5.    Tidak melakukan penelitian yang cukup
Memahami USP klien Anda dan brand positioning sangat penting untuk siapapun yang ingin merancang sebuah logo yang sukses, tapi itu tidak membuat Anda hanya terpaku dengan hal tersebut.
Luangkanlah sedikit waktu Anda untuk mempelajari proses bisnis klien Anda, kenali pesaingnya. Kemudian cari tahulah bagaimana dan dimana logo yang akan Anda buat itu akan digunakan nantinya. Dan yang terakhir, kenali target perusahaannya. Karena tidak semua klien akan memberikan informasi yang Anda butuhkan, tetapi Anda harus mencarinya sendiri di internet. Anda bisa menggunakan Google.
Selalu ingat bahwa membuat logo tanpa memahami bisnis klien Anda, seperti berjalan dengan mata tertutup. Jika Anda dapat mencapainya tanpa mengetahui apa-apa, itu hanya keberuntungan. Dan keberuntungan tidak datang semau Anda. Semakin banyak informasi yang Anda dapat kumpulkan, akan semakin baik desain Anda nanti.
6.    Tidak mengingat keterbatasan reproduksi
Ini adalah kesalahan klasik. Di sinilah sebagian besar desainer muda gagal, karena mereka tidak melihat aplikasi yang akan dibutuhkan Brand tersebut di masa depan. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, tetapi kabar baiknya adalah bahwa kesalahan ini adalah salah satu yang paling mudah untuk diatasi.
Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengajukan pertanyaan tentang bagaimana logo itu akan digunakan nantinya. Apakah sebagai bahan promosi? Atau akan dicetak di ruangan skala besar?. Dengan bertanya, maka Anda akan mendapat bayangan seperti apa logo Anda diimplementasikan.
 7.    Menampilkan terlalu banyak pilihan
mendesain logo
Source: img2.timeinc.net
Bagi sribuddies yang merupakan seorang desainer muda, Anda membutuhkan banyak latihan untuk mengasah keterampilan Anda, serta belajar cukup tentang perdagangan untuk merasa cukup percaya diri untuk menyajikan opsi lebih sedikit. Itu cukup sulit untuk dicapai tanpa banyak pengalaman.
Di sisi lain, beberapa desainer memilih untuk menunjukkan banyak pilihan sebagai cara untuk meningkatkan persepsi nilai pelayanan mereka sendiri. Nah disinilah letak kesalahannya. Anda boleh membawa beberapa pilihan, tetapi jangan terlalu banyak. Karena itu hanya menunjukan kelemahan dari desain Anda.
 8.    Mengandalkan tipu daya digital untuk membuat logo
Apa yang terjadi ketika Anda menghapus gradien, refleksi, efek drop-shadow dan berubah warna menjadi putih di atas latar belakang gelap? Apakah logo Anda masih ada? Jika Anda masih dapat melihat logo Anda dengan sempurna, kemungkinan besar Anda telah merancang sebuah logo yang baik, tetapi jika tidak, maka saatnya untuk mulai berpikir tentang hal itu sekali lagi.
Banyak sekali desaigner zaman sekarang yang membuat desain menggunakan permainan tools pada Photoshop. Cara mengatasinya adalah mulailah dengan membuat logo dengan sederhana. Setelah esensi dari logo tersebut bekerja, baru Anda mulai tambahkan sedikit demi sedikit efek yang Anda inginkan.
9.    Tidak mampu menjelaskan desain Anda
Betapa mengerikannya jika Anda tidak bisa menjelaskan desain yang Anda buat sendiri terutama saat presentasi pada klien. Tidak hanya penolakan yang Anda terima, tetapi nama baik Anda sebagai desainer akan jatuh. Sebelum Anda menjelaskan desain Anda, Anda harus tahu mengenai semua detil yang ada pada desain Anda. Jika Anda merasa Anda sudah menguasai logo Anda, bersikaplah percaya diri. Jangan takut menghadapi semua. Karena jika Anda takut, itu hanya membuat Anda lupa dengan semua detil pada desain Anda, dan itu akan menghancurkan karir Anda.
Nah sribuddies ada yang merasa pernah melakukan kesalahan ini tidak? Jika iya, mari perbaiki. Jangan sampai terulang dan membuat lubang sendiri untuk kegagalan kalian. Sekarang sudah saatnya melangkah maju. Lupakan kesalahan-kesalahan itu, dan jadikan mereka sebagai pemicu semangat untuk menjadi lebih baik lagi. Jika kalian sudah siap dan sudah tidak memiliki kesalahan seperti yang Sribu sebutkan tadi, sekarang saatnya tunjukkan kemampuan kalian dengan ikut kontes Sribu. Untuk tips-tips mengenai desain lainnya main aja ke Facebook Fan Page Sribu.com atau Twitter account Sribu di @sribudotcom.
Salam,
Ryan Gondokusumo
- See more at: http://blog.sribu.com/2013/05/20/kesalahan-designer-dalam-membuat-logo/?utm_source=Sribu+Designers+%28Indo%29&utm_campaign=2437688e09-9+Kesalahan+Desainer+Dalam+Membuat+Logo&utm_medium=email&utm_term=0_2d0e980735-2437688e09-5937293#sthash.XOmdRQqa.dpuf

9 Kesalahan Desainer Dalam Membuat Logo

Bagaimana, Sribuddies? Sudah siap untuk ikut kontes membuat logo di Sribu? Yakin kalau karya kalian paling bagus? Yakin karya kalian tidak memiliki kesalahan? Nah Sribuddies, jangan sampai desain logo yang kalian cinta dan banggakan menjadi alasan penghancur karir kalian sebagai desainer. Tidak sedikit desainer yang karirnya hancur karena membuat logo dengan tidak benar. Pastinya sribuddies tidak mau menjadi salah satunya dong? Untuk itu, kalian harus memperhatikan cara-cara membuat logo dengan baik. Kali ini, Sribu ingin sharing tentang 9 kesalahan desainer dalam membuat logo supaya menambah ilmu sribuddies.
1.    Merancang tanpa briefing
Ini terdengar sangat salah dalam banyak tingkatan, karena terkadang desain muncul tiba-tiba dalam otak Anda, dan Anda tinggal mengikuti arahnya saja. Tetapi ternyata itu salah loh. Dan secara tidak sadar hampir semua desainer melakukannya. Padahal briefing sangat berguna untuk membantu desainer dalam mengetahui apa yang mereka butuhkan untuk merancang, dan bagaimana mereka perlu untuk merancang itu. Briefing juga memiliki peran penting dalam menentukan hubungan desainer dengan klien. Tanpa itu, desainer akan kewalahan oleh jumlah kebebasan desain, dan klien tidak akan tahu apa yang diharapkan dari proyek tersebut.
2.    Merancang untuk diri sendiri
mendesain logo
 Tidak sedikit desainer merancang untuk dirinya sendiri, karena hal itu mudah dilakukan. Desain dapat dengan mudah menjadi pengalaman yang sangat pribadi dan penuh gairah. Padahal, seharusnya desainer tetap berfokus untuk siapa logo itu diciptakan. Itu adalah pelajaran keras untuk para desainer agar tetap dalam jalurnya saat membuat logo. Anda harus memahami siapa target audience logo Anda, kemudian mempelajari semua hal tentangnya. Lebih baik lagi, jika Anda berinteraksi dengan mereka, sehingga Anda mengetahui apa yang mereka inginkan. Dan mengimplementasikannya kedalam proses desain Anda.
3.    Tidak memahami USP klien
Setiap bisnis memiliki USP sendiri (unique selling point). hal itu adalah salah satu hal yang paling penting untuk diingat ketika membuat logo. Contohnya saja a secret formula pada Coca Cola atau pun to being highly innovative pada Apple. Ini adalah bagian penting dari proses desain logo sendiri. Mengetahui apa yg USP bisnis klien, akan membantu Anda untuk menemukan sesuatu yang unik ketika merancang logo.
4.    Tidak mempertimbangkan brand positioning
mendesain logo
Source: tutor2u.net
Branding adalah sebuah konsep mencerminkan identitas inti dari merek yang yang sedang dirancang. Sedangkan Brand positioning adalah semua tentang hubungan satu merek ke merek lain atau yang sering kita sebut sebagai pesaing. Sangat penting desainer untuk memahami dan menganalisis status, kegunaan, daya tahan atau dimensi lain yang berkaitan dengan persepsi pelanggan, sebuah brand positioning didefinisikan dengan baik akan berpikir dari perspektif yang berbeda. Dengan semua itu dalam pikiran, menjadi mudah untuk melihat, bahwa logo Anda dirancang harus terlihat seperti itu milik tempat di mana merek diposisikan. Berpikir tentang hal itu akan meningkatkan kemungkinan logo Anda menerima persepsi positif dari pelanggan.
 5.    Tidak melakukan penelitian yang cukup
Memahami USP klien Anda dan brand positioning sangat penting untuk siapapun yang ingin merancang sebuah logo yang sukses, tapi itu tidak membuat Anda hanya terpaku dengan hal tersebut.
Luangkanlah sedikit waktu Anda untuk mempelajari proses bisnis klien Anda, kenali pesaingnya. Kemudian cari tahulah bagaimana dan dimana logo yang akan Anda buat itu akan digunakan nantinya. Dan yang terakhir, kenali target perusahaannya. Karena tidak semua klien akan memberikan informasi yang Anda butuhkan, tetapi Anda harus mencarinya sendiri di internet. Anda bisa menggunakan Google.
Selalu ingat bahwa membuat logo tanpa memahami bisnis klien Anda, seperti berjalan dengan mata tertutup. Jika Anda dapat mencapainya tanpa mengetahui apa-apa, itu hanya keberuntungan. Dan keberuntungan tidak datang semau Anda. Semakin banyak informasi yang Anda dapat kumpulkan, akan semakin baik desain Anda nanti.
6.    Tidak mengingat keterbatasan reproduksi
Ini adalah kesalahan klasik. Di sinilah sebagian besar desainer muda gagal, karena mereka tidak melihat aplikasi yang akan dibutuhkan Brand tersebut di masa depan. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, tetapi kabar baiknya adalah bahwa kesalahan ini adalah salah satu yang paling mudah untuk diatasi.
Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengajukan pertanyaan tentang bagaimana logo itu akan digunakan nantinya. Apakah sebagai bahan promosi? Atau akan dicetak di ruangan skala besar?. Dengan bertanya, maka Anda akan mendapat bayangan seperti apa logo Anda diimplementasikan.
 7.    Menampilkan terlalu banyak pilihan
mendesain logo
Source: img2.timeinc.net
Bagi sribuddies yang merupakan seorang desainer muda, Anda membutuhkan banyak latihan untuk mengasah keterampilan Anda, serta belajar cukup tentang perdagangan untuk merasa cukup percaya diri untuk menyajikan opsi lebih sedikit. Itu cukup sulit untuk dicapai tanpa banyak pengalaman.
Di sisi lain, beberapa desainer memilih untuk menunjukkan banyak pilihan sebagai cara untuk meningkatkan persepsi nilai pelayanan mereka sendiri. Nah disinilah letak kesalahannya. Anda boleh membawa beberapa pilihan, tetapi jangan terlalu banyak. Karena itu hanya menunjukan kelemahan dari desain Anda.
 8.    Mengandalkan tipu daya digital untuk membuat logo
Apa yang terjadi ketika Anda menghapus gradien, refleksi, efek drop-shadow dan berubah warna menjadi putih di atas latar belakang gelap? Apakah logo Anda masih ada? Jika Anda masih dapat melihat logo Anda dengan sempurna, kemungkinan besar Anda telah merancang sebuah logo yang baik, tetapi jika tidak, maka saatnya untuk mulai berpikir tentang hal itu sekali lagi.
Banyak sekali desaigner zaman sekarang yang membuat desain menggunakan permainan tools pada Photoshop. Cara mengatasinya adalah mulailah dengan membuat logo dengan sederhana. Setelah esensi dari logo tersebut bekerja, baru Anda mulai tambahkan sedikit demi sedikit efek yang Anda inginkan.
9.    Tidak mampu menjelaskan desain Anda
Betapa mengerikannya jika Anda tidak bisa menjelaskan desain yang Anda buat sendiri terutama saat presentasi pada klien. Tidak hanya penolakan yang Anda terima, tetapi nama baik Anda sebagai desainer akan jatuh. Sebelum Anda menjelaskan desain Anda, Anda harus tahu mengenai semua detil yang ada pada desain Anda. Jika Anda merasa Anda sudah menguasai logo Anda, bersikaplah percaya diri. Jangan takut menghadapi semua. Karena jika Anda takut, itu hanya membuat Anda lupa dengan semua detil pada desain Anda, dan itu akan menghancurkan karir Anda.
Nah sribuddies ada yang merasa pernah melakukan kesalahan ini tidak? Jika iya, mari perbaiki. Jangan sampai terulang dan membuat lubang sendiri untuk kegagalan kalian. Sekarang sudah saatnya melangkah maju. Lupakan kesalahan-kesalahan itu, dan jadikan mereka sebagai pemicu semangat untuk menjadi lebih baik lagi. Jika kalian sudah siap dan sudah tidak memiliki kesalahan seperti yang Sribu sebutkan tadi, sekarang saatnya tunjukkan kemampuan kalian dengan ikut kontes Sribu. Untuk tips-tips mengenai desain lainnya main aja ke Facebook Fan Page Sribu.com atau Twitter account Sribu di @sribudotcom.
Salam,
Ryan Gondokusumo
- See more at: http://blog.sribu.com/2013/05/20/kesalahan-designer-dalam-membuat-logo/?utm_source=Sribu+Designers+%28Indo%29&utm_campaign=2437688e09-9+Kesalahan+Desainer+Dalam+Membuat+Logo&utm_medium=email&utm_term=0_2d0e980735-2437688e09-5937293#sthash.XOmdRQqa.dpuf